Tuesday, March 20, 2012

Sayang


Lelah
Panas
Dahaga
Itu yang kau rasa

Terik mentari membuat tubuhmu panas
Rintik hujan membuat tubuhmu basah
Tangan dan kakimu berlumur oleh tanah
Semua kau lakukan untuk anakmu tersayang

Kasihmu,
Sayangmu,
Takkan usang oleh waktu
Tulus takkan pernah pupus

Senang dalam diam



Diam,
Itu yang aku rasa darimu
Dirimu tertutup untukku
Aku terasa orang lain bagimu

Ku benci keadaan ini
Ku lelah dengan sifatmu kini
Ku muak denganmu yang tak mengerti
Dalam senang ada sakit

Ku mau,
Ku jadi sahabat
Ku jadi teman
Ku jadi kawan
Dalam sedih maupun senang

Luka tersayang


Saat kau bahagia dalam dekapnya
Aku bilang aku bahagia jika kau bahagia
Sayang yang ku rasa adalah hal nyata
Rindu yang aku alami sangat menyiksa

Benarkah aku bahagia melihatmu denganya
Benarkah sayang ini terlepas begitu saja
Relakah aku melihatmu dengannya
Dalam hati yang terluka

Yang aku rasa cemburu
Terasa dalam lubuk kalbu

Aku bilang aku bahagia jika kau bahagia
Hal itu ku katakan  untuk menutup luka
Luka,
Luka,

DI UJUNG JALAN


Hidup ini telah berlalu
Dalam diam dan sendu
Dalam tangis dan rindu
Yang berbekas dalam kalbu

Mengapa dikau harus pulang ke peraduan
Dalam kasih dan sayang yang ku damba
Saat hangat dan damai ku rasa
Jiwamu memeluk dalam dada

namun,
Semua itu,
Hal tersebut,
Hanya semu

Dikau telah tak ada
Melambaikan tangan di ujung jalan

Sunday, March 18, 2012

PERAWAN REMAJA DALAM CENGKRAMAN GLOBALISASI

aku tak mengerti apa yang terjadi
disini aku termenung dalam dunia kini
apa yang telah terjadi dalam keadaan ini
semua yang aku liat dan ku dengar sungguh menyakiti

aku tak mengerti dengan semua ini
mengapa harus hilang dalam cengkraman globalisasi
kemana aku harus mengadu keadaan ini
dalam dunia yang telah hancur kini

terkadang aku melihat dari sudut berbeda
tapi semua yang kutemukan sama
jika satu hal telah tiada
maka perawan remaja hilang tak berdaya

deru menjelma

sendiri sedang menderu yang ku rasa
dalam hati yang tak pernah ada
saat jiwa dan raga yang hampa
kemana rasa sepi yang ku rasa

aku tak mengerti dengan dirimu yang ada
mengapa dikau tak pernah mengerti rasa yang ada
apakah aku harus hilang agar dikau merasa
aku tak mengerti yang kau rasa